Proteksi Sistem Operasi
David Yoga H (Mata Kuliah Sistem Operasi)
Keamanan
sistem komputer adalah untuk menjamin sumber daya tidak digunakan atau
dimodifikasi orang tak terotorisasi. Pengamanan termasuk masalah teknis,
manajerial, legalitas dan politis.
Keamanan sistem terbagi menjadi tiga, yaitu :
1. Keamanan eksternal (external security).
Berkaitan dengan pengamanan fasilitas komputer dari penyusup (hacker) dan bencana seperti kebakaran dan kebanjiran.
2. Keamanan interface pemakai (user interface security).
Berkaitan dengan identifikasi pemakai sebelum pemakai diijinkan mengakses program dan data yang disimpan.
3. Keamanan internal (internal security).
Berkaitan
dengan pengamanan beragam kendali yang dibangun pada perangkat keras
dan sistem operasi yang menjamin operasi yang handal dan tak terkorupsi
untuk menjaga integritas program dan data.
Istilah
keamanan (security) dan proteksi (protection) sering digunakan secara
bergantian. Untuk menghindari kesalahpahaman, istilah keamanan mengacu
ke seluruh masalah keamanan, dan istilah mekanisme proteksi mengacu ke
mekanisme sistem yang digunakan untuk memproteksi/melindungi informasi
pada sistem komputer.
Keamanan Sistem Operasi
Pengguna
sistem komputer sudah tentu memiliki data dan informasi yang berharga
baginya. Melindungi data-data ini dari pihak-pihak yang tidak berhak
merupakan hal penting bagi sistem operasi. Inilah yang disebut keamanan
(security).
Sebuah sistem operasi memiliki beberapa aspek tentang keamanan.
Terdapat dua masalah penting, yaitu :
a. Kehilangan data (data loss)
Dapat disebabkan karena :
1. Bencana (Kebakaran, Banjir, Gempa bumi, Perang, Kerusuhan, Binatang)
2. Kesalahan perangkat keras dan perangkat lunak (Ketidak berfungsian
pemroses, Disk atau tape yang tidak terbaca, Kesalahan telekomunikasi,
Kesalahan program (bugs)
3. Kesalahan/kelalaian manusia (Kesalahan pemasukan data, Memasang tape
atau disk yang salah, Eksekusi program yang salah, Kehilangan disk atau
tape)
Kehilangan data dapat diatasi dengan mengelola beberapa backup dan backup ditempatkan jauh dari data yang online.
b. Penyusup (hacker)
Terdiri dari :
1. Penyusup pasif, yaitu yang membaca data yang tak diotorisasi.
2 Penyusup aktif, yaitu yang mengubah data yang tak diotorisasi.
Kateogri penyusupan :
1. Penyadapan oleh orang dalam.
2. Usaha hacker dalam mencari uang.
3. Spionase militer atau bisnis.]
Perkembangan
dunia internet saat ini membawa konsekuensi meningkatnya resiko
keamanan terhadap sistem operasi. Oleh karena itu, sistem operasi harus
memiliki ketahanan keamanan. Bagi kebanyakan pengembang sistem operasi
saat ini, keamanan adalah salah satu permasalahan utama.
Sasaran pengamanan adalah menghindari, mencegah dan mengatasi ancaman
terhadap sistem. Kebutuhan keamanan sistem komputer dikategorikan tiga
aspek, yaitu :
1. Kerahasiaan (secrecy).
Adalah keterjaminan bahwa informasi disistem komputer hanya dapat
diakses oleh pihak-pihak yang diotorisasi dan modifikasi tetap menjaga
konsistensi dan keutuhan data di sistem.
2. Integritas (integrity).
Adalah keterjaminan bahwa sumber daya sistem komputer hanya dapat
dimodifikasi oleh pihak-pihak yang diotorisasi.
3. Ketersediaan (availability).
Adalah keterjaminan bahwa susmber daya sistem komputer tersedia bagi
pihak-pihak yang diotorisasi saat diperlukan.
Tipe-tipe ancaman terhadap keamanan sistem dapat dimodelkan dengan memandang
fungsi sistem komputer sebagai penyedia informasi. Berdasarkan fungsi ini,
ancaman terhadap sistem komputer dapat dikategorikan menjadi empat ancaman,
yaitu :
1. Interupsi (interuption).
Sumber daya sistem komputer dihancurkan atau menjadi tak tersedia atau
tak berguna. Interupsi merupakan ancaman terhadap ketersediaan.
Contoh : penghancuran bagian perangkat keras, seperti harddisk,
pemotongan kabel komunikasi.
2. Intersepsi (interception).
Pihak tak diotorisasi dapat mengakses sumber daya. Interupsi merupakan
ancaman terhadap kerahasiaan. Pihak tak diotorisasi dapat berupa orang
atau program komputer. Contoh : penyadapan untuk mengambil data rahasia,
mengetahui file tanpa diotorisasi.
3. Modifikasi (modification).
Pihak tak diotorisasi tidak hanya mengakses tapi juga merusak sumber
daya. Modifikasi merupakan ancaman terhadap integritas.
Contoh : mengubah nilai-nilai file data, mengubah program sehingga
bertindak secara berbeda, memodifikasi pesan-pesan yang ditransmisikan
pada jaringan.
4. Fabrikasi (fabrication).
Pihak tak diotorisasi menyisipkan/memasukkan objek-objek palsu ke sistem.
Fabrikasi merupakan ancaman terhadap integritas.
Contoh : memasukkan pesan-pesan palsu ke jaringan, penambahan record
ke file.
Proteksi Sistem Operasi
Proteksi
adalah mekanisme sistem operasi untuk mengontrol akses terhadap
beberapa objek yang diproteksi dalam sistem operasi. Objek-objek
tersebut bisa berupa perangkat keras (seperti CPU, memori, disk,
printer, dll) atau perangkat lunak (seperti program, proses, berkas,
basis data, dll). Di beberapa sistem, proteksi dilakukan oleh sebuah
program yang bernama reference monitor. Setiap kali ada pengaksesan
sumber daya PC yang diproteksi, sistem pertama kali akan menanyakan
reference monitor tentang keabsahan akses tersebut. Reference monitor
kemudian akan menentukan keputusan apakah akses tersebut diperbolehkan
atau ditolak.
Secara
sederhana, mekanisme proteksi dapat digambarkan dengan konsep domain.
Domain adalah himpunan yang berisi pasangan objek dan hak akses.
Masing-masing pasangan domain berisi sebuah objek dan beberapa akses
operasi (seperti read, write, execute) yang dapat dilakukan terhadap
objek tersebut. Dalam setiap waktu, setiap proses berjalan dalam
beberapa domain proteksi. Hal itu berarti terdapat beberapa objek yang
dapat diakses oleh proses tersebut, dan operasi-operasi apa yang boleh
dilakukan oleh proses terhadap objek tersebut. Proses juga bisa
berpindah dari domain ke domain lain dalam eksekusi.
Untuk
memproteksi Sistem Operasi, maka cara yang dapat dilakukan adalah
dengan membuat identifikasi pemakai ketika login disebut otentifikasi
pemakai (user authentication). Kebanyakan metode otentifikasi didasarkan
pada tiga cara, yaitu :
1. Sesuatu yang diketahui pemakai (misalnya : Password, Kombinasi kunci, kombinasi kata, dsb.)
2. Sesuatu yang dimiliki pemakai (misalnya : Badge, Kartu Identitas, Kunci, dsb)
3. Sesuatu mengenai (ciri) pemakai (misalnya : Sidik jari, sidik suara, foto, tanda tangan)
No comments:
Post a Comment