UJIAN AHIR SEKOLAH AOK PRAKTEK - POJOK PROGRAM

Post Top Ad

Your Ad Spot

Thursday 12 September 2013

UJIAN AHIR SEKOLAH AOK PRAKTEK


UAS PRAKTEK AOK


RANCANGAN BANGUN APLIKASI PROTOTYPE PERHITUNGAN
ANALISA KELAYAKAN INVESTASI PADA BISNIS WARALABA

PANDANGAN UMUM
Saat ini bisnis waralaba di indonesia semakin banyak dan berkembang, terutama bisnis waralaba kuliner yang saat ini semakin diminati. Berkembangnya usaha waralaba di Indonesia dikarenakan banyaknya calon pengusaha yang ingin membuat usaha sendiri. Bisnis waralaba juga merupakan salah satu bisnis yang mempunyai kontribusi cukup besar dalam perkembangan perekonomian negara. Saat ini pertumbuhan usaha waralaba (franchise) di Indonesia diperkirakan semakin pesat di masa mendatang dan sanggup mencapai 10 % - 15% per tahun.
Namun permasalahan yang terjadi tidak sedikit usaha waralaba yang mengalami kegagalan, Faktor yang mempengaruhi kegagalan dalam waralaba yaitu tidak semua orang memahami tentang cara menghitung dan menganalisis kelayakan investasi sebelum membuka usaha dikarenakan setiap orang memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda dan tidak semua orang dapat menganalisis kelayakan investasi.
Oleh karena itu dibutuhkan aplikasi yang dapat melakukan perhitungan Break Event Point, Return on Investment dan Analisa Kelayakan Investasi sehingga dapat membantu para pengusaha yang ingin berbisnis waralaba, untuk menganalisis kelayakan investasi dengan praktis dan mudah dan mampu menghasilkan keluaran berupa laporan harga pokok produksi untuk mengetahui harga pokok produksi yang akan dijual, laporan proyeksi laba rugi untuk menghitung laba bersih yang didapat, laporan Break Event Pointuntuk mengetahui berapa unit yang harus dijual agar seluruh biaya dapat tertutup, laporan Return on Investment untuk mengetahui hasil prosentase yang didapat, dan laporan analisa kelayakan investasi untuk melihat kelayakan dari suatu investasi.

LANDASAN TEORI
Waralaba
Waralaba atau franchising dari bahasa Perancis untuk kejujuran atau kebebasan adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan. Sedangkan menurut versi pemerintah Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan atau penjualan barang dan jasa. (Sumarsono, 2009)
Selain pengertian waralaba, perlu dijelaskan pula apa yang dimaksud dengan Franchisor dan Franchisee. (Sumarsono, 2009) Franchisor atau pemberi waralaba, adalah badan usaha atau perorangan yang memberikan hak kepada pihak lain untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau cirri khas usaha yang dimilikinya.
Franchisee atau penerima waralaba, adalah badan usaha atau perorangan yang diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau cirri khas yang dimiliki pemberi waralaba.

Studi Kelayakan Bisnis
Pengertian studi kelayakan proyek atau bisnis adalah penelitian yang menyangkut berbagai aspek baik itu dari aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi sampaidengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu semua digunakan untuk dasar penelitian studi kelayakan dan hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan apakah suatu proyek atau bisnis dapat dikerjakan atau ditunda dan bahkan tidak dijalankan.
Seorang pengusaha dituntut untuk melakukan studi kelayakan terhadap ide bisnis yang akan dijalankan agar tidak terjadi ketelanjuran investasi di kemudian hari. Selain itu, sebelum sebuah ide bisnis dijalankan, beberapa pihak selain pelaku bisnis juga membutuhkan studi kelayakan dengan berbagai kepentingannya (Suliyanto, 2010)

Harga Pokok Produksi
Harga pokok merupakan salah satu unsur penting dalam menentukan harga jual suatu barang yang dihasilkan. Menurut Mursyidi (2010), Harga pokok adalah biaya yang belum dibebankan atau dikurangkan dari penghasilan.
HPP = BBB + BTKL + BO
Keterangan :
HPP : Harga Pokok Produksi
BBB : Biaya Bahan Baku
BTKL : Biaya Tenaga Kerja Langsung
BO : Biaya Overhead
Biaya Overhead (biaya bahan penolong)
Menurut Mulyadi (2009), Bahan penolong adalah bahan yang tidak menjadi bagian produksi jadi atau bahan yang meskipun menjadi bagian produk jadi tetapi nilainya relative kecil bila dibandingkan dengan harga pokok produksi tersebut. Misalnya dalam waralaba Royal Crepes yang termasuk bahan baku penolong antara lain Tas kresek, kertas, tisu dan gas
Biaya Tenaga Kerja
Menurut Mulyadi (2009), Tenaga kerja merupakan usaha fisik atau mental yang dikeluarkan karyawan untuk mengolah sebuah produk. Biaya tenaga kerja adalah harga yang dibebankan untuk penggunaan tenaga kerja manusia tersebut.
Biaya Bahan Baku
Menurut Mulyadi (2009), Bahan baku merupakan bahan yang membentuk bagian menyeluruh produk jadi.
Arus Kas
Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas. Pengertian setara kas sendiri adalah investasi yang sifatnya sangatLiquid, berjangka pendekdan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah yang dapat ditentukan dan memiliki risiko perubahan nilai yang tidak signifikan. PSAK No.2 (2009). Arus kas terbagi menjadi tiga yaitu aktivitas operasional yang merupakan aktivitas penghasil utama pendapatan entitas , aktivitas investasi merupakan perolehan dan pelepasan asset jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas, aktivitas pendanaan merupakan aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi kontribusi modal dan pinjaman entitas
Net Profit
Pengertian laba menurut Harahap (2008:113) “kelebihan penghasilan diatas biaya selama satu periode akuntansi”. Sementara pengertian laba yang dianut oleh struktur akuntansi sekarang ini adalah selisih pengukuran pendapatan dan biaya. Besar kecilnya laba sebagai pengukur kenaikan sangat bergantung pada ketepatan pengukuran pendapatan dan biaya.
Break Event Point (BEP)
BEP (Break Even Point) adalah titik waktu dimana biaya operasional bulanan sama banyak dengan pendapatan total bulan tersebut. Sedangkan menurut Andri apriyono Break Event Point adalah suatu keadaan dimana dalam suatu operasi perusahaan tidak mendapat untung maupun rugi/ impas (penghasilan = total biaya).
Dengan diketahuinya titik impas maka perusahaan dapat menentukan luas produksi minimal agar perusahaan dapat memperoleh keuntungan. Hal ini disebabkan jika market share atau kapasitas teknis tidak mampu memenuhi titik impas maka perusahaan akan mengalami kerugian (Suliyanto, 2010).
Return on Investment
ROI (Return On Investment) adalah merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan di dalam dan menghasilkan keuntungan dengan keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan. semakin tinggi rasio ini, semakin baik keadaan suatu perusahaan karena berarti penggunaan seluruh modal yang telah diinvestasikan pada seluruh aktiva semakin efisien (Rahayu, 1999) .

Analisis Kelayakan Investasi
Payback Period (PP)
Payback periode merupakan metode yang digunakan untuk menghitung periode waktu kembalinya dana yang diinvestasikan pada suatu proyek atau usaha tertentu. Perhitungan Payback periode dapat mudah dilakukan, karena membandingkan antara nilai suatu investasi dengan arus kas yang diproyeksikan diterima setiap periode, dalam hal ini umumnya setiap tahun (danang &henry, 2009).
Rumus yang digunakan untuk menghitung Payback Periode (PP) adalah sebagai berikut (danang &henry, 2009):
Total Investasi
Payback Periode = Arus Kas per tahun
Net Present Value (NPV)
Metode Net Present Value merupakan metode yang dilakukan dengan cara membandingkan nilai sekarang dari aliran kas masuk bersih atau laba bersih (Proceeds) dengan nilai sekarang dari biaya pengeluaran suatu investasi (Outlays). Oleh karena itu, untuk melakukan perhitungan kelayakan investasi dengan metode NPV diperlukan data aliran kas keluar awal atau modal, aliran kas masuk bersih atau laba bersih dimasa yang akan datang dan rate of return yang diinginkan. Apabila NPV > 0 maka investasi proyek diterima.





Rumus yang digunakan untuk menghitung NPV adalah sebagai berikut :

NPV = PVAKB - PVI

Keterangan :
PVAKB : Present value arus kas bersih
AKB : Arus Kas Bersih

Discount Factor
I : Tingkat suku bunga
n : Banyak periode (Bulan)
Profitability Index (PI)
Metode Profitability Index (PI) merupakan metode yang menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan kas bersih (PVAKB) dimasa yang akan datang dengan nilai sekarang investasi (Outlays). Apabila PI > 1 maka investasi pada suatu proyek akan menguntungkan (danang &henry, 2009).
Rumus yang digunakan untuk menghitung Profitability Index (PI) adalah sebagai berikut :
Profitability Index =   PVAKB
PVI
Internal Rate of Return (IRR)
Metode Internal Rate of Return (IRR) adalah besarnya tingkat pengembalian modal sendiri yang dipergunakan untuk menjalankan usaha. Jadi IRR ini untuk mengukur kemanfaatan modal sendiri untuk menghasilkan laba. Jika IRR > bunga bank, dikatakan usaha tersebut dinilai layak untuk diberi kredit bank. Namun jika IRR < bunga bank berarti usahanya tidak layak untuk diberi kredit Bank.
Cara menghitung Internal Rate of Return adalah sebagai berikut :
 





i1 = Tingkat bunga pertama
i2 = Tingkat bunga kedua
Average Return (AR)
Metode Average Return (AR) merupakan metode yang digunakan untuk mengukur tingkat keuntungan yang diperoleh dari suatu investasi. Tingkat keuntungan yang digunakan dalam metode ini adalah rata-rata penerimaan pertahun dibandingkan dengan total atau rata-rata investasi. Metode ini tidak mendasarkan pada Proceeds atau Cash Flow.
Rumus yang digunakan untuk menghitung AR adalah sebagai berikut.
Net Profit
AR = X 100% Investasi

Sistem Informasi
Sistem Informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik. (Jogiyanto, 1999)
Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan suatu kerangka pengkoordinasian sumber daya (daya, materials, equipment, supplier, personal, and founds) untuk mengkonversi input berupa data ekonomik menjadi keluaran berupa informasi keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan suatu entitas dan menyediakan informasi akuntansi bagi pihak-pihak yang berkepentiingan (wilkinson,1991).

ANALISA PERANCANGAN SISTEM
DFD (Data Flow Diagram)

Metode Penelitian
1.      Metode Break Event Point(BEP)
Proses perhitungan BEP merupakan proses yang berfungsi untuk memproyeksikan jumlah produksi yang harus dihasilkan oleh franchisee agar dapat menutup biaya-biaya yang ada, baik biaya variabel atau biaya tetap. Formula yang digunakan adalah sebagai berikut :
Total Fixed Cost / Harga jual per unit - variable cost per unit = BEP

       Rp.644.000
Rp.2.750 – Rp.620
303 pcs

Harga jual per unit : adalah nilai dari rata-rata harga jual empat produk
Produk 1 Rp. 2000
Produk 2 Rp. 2500
Produk 3 Rp. 3000
Produk 4 Rp. 3500
Harga jual per unit = (Rp.2.000+ Rp.2.500+ Rp.3.000+ Rp.3.500) / 4 = Rp.2.750
Variable cost per unit : Biaya yang dikeluarkan setiap penjualan
biaya karyawan Rp.450/pcs
kantong plastik Rp. 100/pcs
kertas. Rp.20 /pcs
gas. Rp. 50/pcs
Maka Biaya-biaya yang timbul akan dapat ditutup, apabila penjualan telah mencapai 303 pcs

2.      Metode Return on Investment(ROI)
ROI digunakan untuk mengukur efektifitas didalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimiliki.
Formula yang digunakan beserta Estimasi Angka sebagai berikut untuk paket Gerobak dorong :

    Laba Bersih
X 100%
   Jumlah Total aktiva
R O I

    Rp. 220.450
X 100%
    Rp. 4.500.000
4,89 %
Maka jumlah prosentase yang dihasilkan oleh paket gerobak dorong adalah sejumlah 4,89 % perbulan. semakin tinggi prosentase maka semakin baik tingkat investasi tersebut.

3.      Metode Payback Periode
Merupakan metode yang digunakan untuk menghitung periode waktu kembalinya dana yang diinvestasikan pada suatu proyek atau usaha tertentu.
Rumus beserta Estimasi Angka sebagai berikut :
Total Investasi
Payback Periode =
Arus Kas perbulan

Rp.6.500.000
55 bulan           =
Rp. 118.200
Maka hasil yang didapat dari perhitungan Payback Periode adalah waktu yang dibutuhkan untuk kembali modal yang akan diberikan kepada franchisee55 bulan.

4.      Metode Average Return
Proses perhitungan Average Return merupakan metode yang digunakan untuk mengukur tingkat keuntungan yang diperoleh dari suatu investasi.
Dengan estimasi angka sebagai berikut untuk jenis investasi gerobak dorong :
Net Profit
AR =                                        X 100%
Investasi

Rp. 220.450
0,033 =                                    X 100%
 Rp.6.500.000
Pada proses perhitungan Average Return akan menghasilkan Prosentase perbulan sebesar 3% perbulan sehingga periode investasi yang dihitung. Demikian prosentase yang diberikan kepada franchisee sebesar 3% per bulan.

5.      Metode Net Prosent Value
Proses perhitungan NPV adalah menentukan layak tidaknya suatu usaha dilaksanakan dilihat dari nilai sekarang arus kas bersih yang akan diterima dikurangi dengan nilai sekarang dari jumlah investasi yang dikeluarkan.
Dengan Estimasi Angka sebagai berikut selama enam tahun :

NPV = PVAKB - PVI
NPV = Rp. 6.853.707 – Rp.6.500.000 = Rp. 353.707 layak (bunga 6,50%)
NPV = Rp. 6.812.000 – Rp.6.500.000 = Rp. 312.000 layak (bunga 6,75%)

Proses perhitungan NPV akan menghasilkan laporan berupa layak atau tidaknya suatu investasi yang akan dilakukan pada bisnis waralaba apabila NPV > 0 dinyatakan layak sedangkan NPV< 0 dinyatakan tidak layak.

6.      Metode Internal Rate Of Return
Proses perhitungan Internal Rate of Return adalah perhitungan besarnya tingkat pengembalian modal sendiri yang dipergunakan untuk menjalankan usaha, jadi perhitungan IRR berfungsi mengukur kemanfaatan modal sendiri untuk menghasilkan laba dalam bentuk prosentase sehingga apabila besar prosentase IRR lebih besar dari bunga bank maka investasi dianggap layak.

Formula perhitungan IRR :

      NPV1
IRR = i1 +                                    ( I2 - i1 )
NPV1 – NPV2
Dengan Estimasi Angka sebagai berikut :
Rp. 353.707
IRR = 0,065 +                         ( 0,067 – 0.065 )
Rp. 353.707 – Rp. 312.000
IRR = 0,065 + (8,480 x 0,002) = 0,081 > 0,650 dan 0,675

Apabila dilihat pada tabel diskonto faktor Prosentase IRR adalah 8,1% selama lima tahun. berarti lebih besar daripada suku bunga 6,50 % dan 6,75% maka usaha ini dapat diberikan dana baru atas usaha tersebut.

7.      Metode Profitability Index
Proses perhitungan Profitability Index hanya suatu perbandingan antaraPresent Value Investasi dengan Present value arus kas bersih yang hasilnya berupa prosentase sehingga dapat dilihat hasil dari perhitunganProfitability Index apabila lebih dari satu maka dikatakan layak.
Dengan estimasi angka sebagai berikut :

PI =     PVAKB
PVI
PI=      Rp. 6.812.000             = 1,04 Layak
Rp.6.500.000
Profitability Index yang dihasilkan adalah 1,04 maka investasi tersebut dikatakan layak. Karena PI > 1 untuk paket gerobak.

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad

Your Ad Spot